GARUDA DI DADAKU

SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI DUNIAKU...

Rabu, 12 Januari 2011

HUBUNGAN LAMPUNG DAN BANTEN

Walau sudah sejak 651 M utusan Khalifah Usman bin Affan, yaitu sayid Ibnu Waqqas bertransmigrasi ke Kwang Chou di negeri Cina dan meskipun utusan Tulangbawang pernah dating ke negeri Cina pada abad ke-7, namun rupanya orang Lampung dikala itu belum memeluk agama Islam.
Islam diperkirakan memasuki daerah Lampung di sekitar abad ke 15 berketepatan denga zaman para wali-wali, Islam mauk ke Lampung melalui tiga arah. Pertama dari arah barat (Minangkabau) memasuki dataran tinggi Belalau. Kedua dari daerah Utara (Palembang). Ketiga dari Banten disebarkan oleh Sunan Ganung Jati, melalui Labuhan maringgai (sekarang) yaitu di keratuan Pugung sekitar tahun 1525, sebelum direbutnya Sunda Kelapa (1526). Dari perkawinan Sunan Gunung Jati dengan Putri Sinar Alam anak ratu Pugung maka lahirlah Minak Kejala ratu yang kemudian menjadi cikal bakal Keratuan Darah putih yang menurunkan Raden  Intan.
Dengan masuknya masyarakat adat Pugung ke agama Islam dan setelah itu dengan berdirinya Keratuan Darah Putih sebagu tenpat penyebaran Islam di daerah Lampung yang pertama, maka secara berangsur-angsur orang-orang peminggir di pantai selatan memeluk agama Islam. Dalam rangka membangun Negara Islam dan melaksanakan dakwahnya, maka Ratu Putih dengan Pangeran Sabangkingking (Sultan Hasanuddin/Sultan Banten I) mengadakan perjanjian yang terkenal dengan namaPerjanjian Dalung Kuripan, yang bunyi sebgai berikut;
“Ratu Darah Putih linggih dating lampung. Maka dating pangerann Sabangkingking, maka mufakat. Maka wiraos sapa kang tua sapa kanga nom kita iki. Maka pepatutan angadu wong anyata kakak tua kelayan anom. Maka mati wong Lampung dingin, maka wong mati malih wong banten in buri ngongkon ning ngadu dating pugung in jero luang. Maka nyata anom ratu Darah Putih. Andika kang tua, kaula kanga nom, andika ing banten kaula ing Lampung. Maka lami-lami ratu darah Putih iku ing Banten malnya kul Lampung. Anjeneng ake Pangeran Sabangkingking ngadekaken Ratu. Maka jenengipun susunan Sbangkingking. Maka Rtu darah Putih angaturaken Sawunggaling. Maka Mulih in Lampung…..”
Demikianlah setelah diketahui yang mana tua dan yang muda antara Ratu Darah Putih dan Sultan Banten yang ternyat Sultan Banten lebih tua, maka keduanya saling mufakat bahwa Sultan Maulana Hasanuddin berkedudukan di Banten sedang ratu Ddarah putih berkedudukan di Lampung. Diantaranya juga di sepakati bahwa Banten dan Lampung saling bantu membantu, jika ada musuh Banten menghadapinya dan Lampung akan membantu, sebaliknya jika ada musuh Lampung maka Lampung akan menghadapinya dan bnaten membantu. Oleh karenanya musuh Banten pada waktu itu adalah Pajajaran, maka atas bantuan pasukan Lampung Pajajaran dapat sikalahkan. Ketika Raden Intan menghadapi Belanda Banten juga membantunya. (written by JOHN, disadur dari buku Adat Istiadat Daerah Lampung, Balai Pustaka)

2 komentar:

  1. sejarah mengingatkan kita akan kehidupan masa lampau..sehingga dengan adanya cerita tentang sejarah kita jadi mngerti akan asal usul leluhur kita

    BalasHapus
  2. MEMANG LAMPUNG BANTEN HAMPIR SAMA DARI SEGI KEHIDUPAM SEHARI 2 DAN ALUR MUDAH AN SEMUA BISA TAU MEMBACA SEJARAH INI

    BalasHapus